
Text and photos by Ayos Purwoaji
Judul diatas tampak begitu aneh bukan? Itu memang judulnya Via Pacet, tidak kurang tidak lebih. Jadi ini merupakan pengalaman baru saya mencoba rute Malang - Surabaya melewati Batu - Cangar - Pacet - Krian. Jalur ini sepi dan bebas macet, tidak seperti jalur Pandaan yang mau nggak mau harus lewat Lumpur Lapindo yang gersang dan penuh debu itu.


Mampirlah juga di Pacet, sebuah kota kecil yang berada di balik punggung dua gunung. Masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Mojokerto. Pacet juga punya pemandian air panas yang penah nahas pada tahun 2002, batu-batu besar ambrol mengubur pemandian ini. 31 orang tewas, 14 diantaranya hilang.
Saya mencoba pentol bakar di Pacet. Ini semacam snack lokal berupa bulatan-bulatan kecil yang terbuat dari tepung kanji lantas ditusuk dan dibakar seperti sate. Bumbunya berupa sambal kacang. Makan sepuluh tusuk pun tak akan terasa kenyang. Penjualnya masih muda, lebih muda dari saya. Memakai setelan kaos dan jeans dan bertopi hitam. Di ujung topinya ada bordiran berlambang "M" berwarna lime-green yang serupa cakaran macan. Itu adalah lambang minuman berenergi asal luar negeri yang memiliki motto "A lifestyle in a can"; Monster Energy.
Sambil menunggu sate pentol saya gosong, saya melihat beberapa pemuda Pacet mengenakan topi berlambang Monster Energy yang berlalu lalang dengan motor bebek. Saya pun bertanya pada adik penjual pentol bakar,"Dik, pemuda sini banyak yang pake topi lambang "M" ya?"
Adik penjual pentol menjawab:"Woh iya mas, ini memang produk asli Pacet! Itu konveksinya ada di ujung jalan..."
Sepuluh tusuk pentol bakar dihargai 5000 perak. Minumnya, kami membeli sebotol Air Ketan, sebuah minuman fermentasi tape ketan hitam yang rasanya semriwing. Mungkin semacam tuak lokal dengan kadar alkohol yang superringan. Membuat badan terasa hangat.
Badan kami terus hangat bahkan sampai setelah meninggalkan Pacet. Padahal setelah Pacet, hawa gunung hilang sudah. Dan di Krian, seluruh petak tanah sudah berganti menjadi pabrik. []
3 comments:
klo di liat dari peta, spertinya klo dari malang ke sby via pacet makin jaoh y. jalurnya rodok nge'sirkel, tp pmandangan sip tenan utk ukuran sby-malang
Matur nuwun buat inspirasinya :)
hohoho...akhirnya dirimu lewat jalur ini juga Yos...ketmeu Coban Kembar gak..?? hehehe
ajiiibbb bener deh jalur ini...
Post a Comment